Beginilah Cerita Misteri di Balik Angka 4 pada Jam Gadang Kota Bukittinggi !, Kota ini mempunyai simbol menarik yakni sebuah jam berukuran raksasa yang biasa disebut jam gadang, Kota ini adalah Bukittinggi di provinsi Sumatra Barat memiliki. Jam ini sudah ada sejak tahun 1926 yang dibangun oleh Yazin dan Sutan Gigi Ameh.
-Menurut sejarahnya, jam gadang merupakan hadiah dari Ratu Belanda kepada Controleur. Selain memiliki nilai sejarah yang tinggi, ada lagi yang membuat jam gadang ini terlihat menarik.
-Jika kamu perhatikan pada bagian angkanya, tulisan angka romawi “4” sedikit berbeda. Seperti yang kita ketahui, angka romawi empat dilambangkan dengan “IV”. Sementara, pada jam gadang justru menggunakan “IIII”. Kenapa bisa demikian?
-Lalu apakah terjadi kesalahan saat pembuatan jam ini? Hingga saat ini angka 4 pada jam gadang memang masih menyisakan misteri. Menurut beberapa masyarakat setempat, angka 4 tersebut menunjukkan jumlah korban saat pembangunan tempat ini.
-Sebenarnya angka 4 pada jam gadang yang dilambangkan dengan empat batang panjang bukanlah sebuah kesalahan. Jauh sebelumnya, King Louis XIV (1638 - 1715) pernah memerintahkan pembuat jam untuk membuatkan jam baginya. Setelah jam selesai, Louis kemudian melihat jam tersebut dan merasakan keanehan pada angka empatnya.
-Merasa janggal, raja lalu menyuruh pembuat jam untuk merubah angka 4 yang semula ditulis “IV” menjadi “IIII”. Alasannya karena angka “IV” tidak memiliki keseimbangan secara visual.
-Well, apakah angka 4 pada jam gadang terinspirasi dari kisah King Louis XIV, atau mungkin kesalahan pembuatnya, atau bisa saja ada maksud tersendiri dibalik itu semua. Entahlah, hanya Tuhan dan sang arsitek saja yang mengetahuinya. sumber viva dan forum merdeka.
-Menurut sejarahnya, jam gadang merupakan hadiah dari Ratu Belanda kepada Controleur. Selain memiliki nilai sejarah yang tinggi, ada lagi yang membuat jam gadang ini terlihat menarik.
-Jika kamu perhatikan pada bagian angkanya, tulisan angka romawi “4” sedikit berbeda. Seperti yang kita ketahui, angka romawi empat dilambangkan dengan “IV”. Sementara, pada jam gadang justru menggunakan “IIII”. Kenapa bisa demikian?
-Lalu apakah terjadi kesalahan saat pembuatan jam ini? Hingga saat ini angka 4 pada jam gadang memang masih menyisakan misteri. Menurut beberapa masyarakat setempat, angka 4 tersebut menunjukkan jumlah korban saat pembangunan tempat ini.
-Sebenarnya angka 4 pada jam gadang yang dilambangkan dengan empat batang panjang bukanlah sebuah kesalahan. Jauh sebelumnya, King Louis XIV (1638 - 1715) pernah memerintahkan pembuat jam untuk membuatkan jam baginya. Setelah jam selesai, Louis kemudian melihat jam tersebut dan merasakan keanehan pada angka empatnya.
-Merasa janggal, raja lalu menyuruh pembuat jam untuk merubah angka 4 yang semula ditulis “IV” menjadi “IIII”. Alasannya karena angka “IV” tidak memiliki keseimbangan secara visual.
-Well, apakah angka 4 pada jam gadang terinspirasi dari kisah King Louis XIV, atau mungkin kesalahan pembuatnya, atau bisa saja ada maksud tersendiri dibalik itu semua. Entahlah, hanya Tuhan dan sang arsitek saja yang mengetahuinya. sumber viva dan forum merdeka.